Minggu, 03 Mei 2009

Pra kata (alm) Bang H.Hanafi tentang Fadhilah Jurus Al-Barokah


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Dengan berlindung kepada Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk, serta dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya ingin menjelaskan kegunaan dan bagaimana cara/penggunaan jurus-jurus yang telah kita pelajari, sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Guru-guru kita terdahulu.

Namun saya mengingatkan bahwa kegunaan jurus-jurus tersebut adalah sebagai suatu nilai tambah saja yang didapat dari hasil penyelidikan Guru-guru terdahulu. Yang Allah berikan kepada siapa saja yang berusaha melatih dan meyakininya, artinya bahwa kegunaan jurus-jurus tersebut bukan tujuan utama dari latihan kita ini.

Tujuan utama dari latihan kita adalah melatih diri kita untuk dapat berdzikir di dalam hati, dalam keadaan apaun dan dalam situasi apapun. Seseorang yang ikhlas melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah SWT, semata-mata hanya mengharap ridho - Nya, kemudian melaksanakan sunah-sunah Rosulullah juga dengan ikhlas hanya mengharap ridho Allah SWT, maka Allah akan memberikan sesuatu nilai tambah yang sangat hebat terhadap diri orang tersebut.

Nilai tambah yang sangat hebat yang Allah berikan kepada seseorang hamba, disebabkan karena kehendak Allah sendiri, karena Allah menilai hamba tersebut sebagai hamba yang ibadah-ibadahnya hanya mengharap ridho-Nya.

Jadi Allah memberikan kehebatan tersebut justru bukan karena keinginan hamba tersebut, melainkan Si hamba itu dalam segala ibadahnya hanya mengingini sebagai hamba yang ducuntai oleh Allah SWT, bukan karena ingin mendapatkan sesuatu. Sekali lagi hanya mengharap ridho Allah SWT semata-mata.

Nilai tambah yang diajarkan Rosulullah kepada para shohabat ketika beliau menyampaikan wahyu Allah tentang perintah Hijrah ke Madinah. Siapa saja yang berangkat ke Madinah mengikuti Rosulullah akan dilihat niatnya. Innamal a'mali binniat. Apakah Hujrahnya karena melaksanakan perintah Allah, ataukah karena hal lain. Bagi siapa yang berangkat Hujrah karena Allah, maka nilai ibadah yang didapat, sebaliknya apabila bukan niat karena Allah, misalnya karena ada sesuatu yang duharap, berdagangkah, atau apa sajapun maka perginya ke Madinah hanya mendapat apa yang ia tuju. Walaupun mungkin dua berhasil dagangnya, tetapi tidak akan mendapat nilai ibadah dihadapan Allah SWT, semata-mata hanya mendapatkan keuntungan dunia saja.

Tetapi lihatlah mereka yang niat Hijrah karena Allah, bukan saja mereka mendapat nilai ibadah, tetapi bahkan juga akhurnya semua diberikan kesenangan-kesenangan dunia.

Kesenangan-kesenangan dunia ini, apakah itu kekayaan atau lain-lain, yang semula mereka tidak harapkan, Allah berikan juga. Inilai contoh nilai tambah itu. Contoh lain, ketika Nabi Sulaiman AS, ditanya oleh Allah SWT, apa yang dimintanya Allah SWT memberikan ilmu juga kekayaan yang sangat banyak, karena Allah ridho. Inilah nilai tambah.

Didalam melatih dzikir, Guru-guru kita mengajarkan dengan cara menggunakan seluruh tubuh. Badan bergerak, nafas diatur dalam dzikir kepada Allah SWT. Mudah-mudahan Allah ridho dan memberikan nilai tambah seperti yang ditulis pada buku ini.

Didalam melatih dzikir, Guru-guru kita mengajarkan dengan cara menggunakan seluruh tubuh. Badan bergerak, nafas diatur dalam dzikir dalam kepada Allah SWT. MUdah-mudahan dengan cara ini kita terlatih dengan hasil terbiasa untuk latah berdzikir kepada Allah SWT dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring. Dimanapun, atau kapanpun. Selama hayat dikandung badan atau selama dapat bernafas.

Bahkan harapan kita ketika hembusan nafas terakhirpun kita akhiri dengan ucapan dzikir kepada Allah SWT, hadisnya sudah jelas. Man Akhoro kalamuhu Laa ilaha illallah dakholal jannah. Wallahu a'lam : "Barang siapa ucapan akhirnya (sebelum menghembuskan nafas terakhir) lafadz Laa ilaha illallah, sudah pasti dimasukan kedalam syurga. Inilah tujuan utamanya, tinggal lagi kita luruskan niat kita, latihan ini semata-mata hanya untuk berlatih, supaya dapat berdzikir kepada Allah, atau dengan mengharap keridhoan Allah semata. Sebagai upaya melaksanakan perintah-Nya, tanpa mengharap apapun selain ridho-Nya. Laa maksuda illallah.

Adapun kesehatan yang didapat, yakni sehat badaniah dan sehat jiwa itu adalah nilai tambah yang Allah berikan kepada siapa yang ikhlas melaksanakan dzikir dengan cara-cara yang telah dituntunkan oleh Guru-guru kita tedahulu. Secara akal sehat dengan bergerak atau berolah raga, telah diakui akan menghasilkan kesehatan. Dan dengan berdzikir, Allah telah telah firmankan : 'ala bidzikrillah tathmainul qulub. Wallhu 'alamu artinya : "dengan jalan berdzikir kepada Allah qolbu akan tenang. Inilah nilai tambah.

Dengan badan sehat, badan dapat melakukan ibadah lebih baik. Dengan jiwa sehat, akal dapat menerima dan faham akan Agama Allah. Al aqlu salim Fii jismis salim.

Disamping itu, memang diwajibkan atas muslim mencari dan upaya guna mendapat kesehatan. Dengan niat kesehatan yang didapat dibawa dalam ibadah kepada Allah SWT. Kemudian Allah-pun memberikan nilai tambah yang lain, diberikan kepada muslim yang benar-benar ibadahnya hanya mengharap ridho-Nya.

Sudah jelas Allah SWT menyampaikan beritanya, melalui Rosulullah, dalam hadits qudsi, riwayat Abu Khurairah ra. :"Barang siapa memusuhi kekasih Ku, maka AKU menyatakan perang terhadapnya. Kekasihku adalah hamba yang tak henti-hentinya mendekatkan diri kepada-Ku, dengan melakukan yang paling AKU sukai, yaitu melakukan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan atasnya, tetapi dia masih tidak puas, dan selalu mendekatkan diri dengan melakukan yang sunah-sunah, sehingga AKU mengasihinya ketika ia melihat, AKU akan menjadi kedua tangannya bila ia bekerja, AKU akan menjadi kedua kakinya ketika ia berjalan. Kalau ia berdo'a pasti AKU kabulkan, kalau mohon perlindungan pasti AKU lindungi.

Dari keterangan diatas dapatlah difahami bahwa tujuan utama kita adalah berlatih dzikir. Adapun kesehatan dan lain-lain hal yang didapat, dan akan dijelaskan dalam buku kegunaan dan penggunaan jurus ini, jelaslah sudah hal itu adalah sebagai nilai tambah yang Allah berikan.

Semoga dalam membaca dan mempelajari buku petunjuk penggunaan jurus ini kita sudah fahami bahwa penggunaan jurus ini adalah nilai tambah yang Allah berikan, bagi siapa yang berniat mendekatkan diri kepada Allah dengan ikhlas mengharap ridho Allah SWT, dengan jalan melaksanakan semua kewajiban-kewajiban atas dirinya serta melaksanakan sunnah-sunnah Rosulullah dan meninggalkan larangan-larangan yang Allah SWT telah tetapkan. Dan kita ketahui bahwa salah satu dari sekian kewajiban-kewajiban yang Allah berikan kepada kita adalah berdzikir yang sebanyak-banyaknya, baik sedang berdiri duduk maupun berbaring.

Jelaslah sudah bahwa tujuan utamanya adalah mendidik dan mengarahkan bagaimana agar seseorang dapat melaksanakan ibadah dengan meluruskan hati, semata - mata dalam ibadahnya, apapun bentuk ibadah itu termasuk dzikir, hanya karena sadar akan dirinya, sebagai hamba yang punya kewajiban menyembah Allah SWT, dengan ibadah yang ikhlas tidak ternoda oleh niat - niat yang lain.

Demikian kami sampaikanm, semoga Allah ridho dan mengampuni segala kesalahan saya.


Billahi Taufiq Wal Hudayah
Wassalamu'alaikum Wr.Wb


H.M.Hanafi S. Djakar

4 komentar:

  1. . آمِيّن.. آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْ

    Mudah mudahan guru besar kita kh Muhamad hanafi mendapat kenikmatan dan mendapat ridho ALLOH SWT
    Mudah mudahan juga kita keluarga besar ps ALBAROKAH bisa mengamalkan ilmu ini dijalan yng di ridhoi ALLOH SWT Salam ukhwah dari anggota ps albarokah bandung pangalengan

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum, mohon info lokasi lengkapnya padepokan di balaraja. usia minimal untuk belajar berapa pak ?

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum,perkenalkan saya putra dari H Amir syaripudin nasution kawan seperguruan prana sakti guru besar alm kh muhammad hanafi ingin minta kontak penerus dari ps al barokah tlng info ke 081310010306

    BalasHapus
  4. SEMOGA ALLAH SWT MEMBERIKAN KITA KESEHATAN, KESELAMATAN UNTUK SENANTIASA BERIBADAH KEPADA ALLAH SWT.

    "La-ilaha-illallah-muhammadur-rasulullah"

    BalasHapus